Kalimat "Tidak ada anak yang tidak pintar" rupa-rupanya memang benar adanya. Setiap anak memiliki potensi masing-masing yang menunggu dikembangkan. Hanya saja, institusi formal yang biasa mewadahi anak-anak dalam belajar, sering kali hanya fokus pada kemampuan Matematika dan Bahasa para siswanya. Bagi teman-teman yang merasa kurang baik di bidang Matematika maupun Bahasa, jangan khawatir, bisa jadi teman-teman punya kecerdasan lain. Kecerdasan ternyata punya beberapa jenis.
Howard Garner dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind: Teori Multiple Intelegences tahun 1983 mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan suatu masalah suatu menciptakan suatu (produk) yang bernilai dalam suatu budaya. Pada mulanya Howard Gardner
menyatakan ada tujuh jenis kecerdasan.
1. Kecerdasan Bahasa atau linguistik:
Terdiri dari kemampuan untuk berfikir
dalam kata-kata, dan meggunakan bahasa untuk mengungkapkan dan mengapresiasi makna yang komplek. Pekerjaan yang sesuai
bidang ini: penulis, penyair, jurnalis,
pembicara,penyiar warta berita dll.
2. Kecerdasan Logika
matematika:
Kemampuan untuk menghitung, mengukur, mempertimbangkan dalil atau rumus, hipotesis dan menyelesaikan
operasi matematik yang kompleks. Ilmuan, ahli
matematika, akuntan, ahli mesin dan programmer computer, semua menunjukkan
kecerdasan matematik yang kuat.
3. Kecerdasan Intrapersonal :
Merujuk pada kemampuan untuk membangun anggapan yang tepat pada seseorang dan untuk menggunakan sejenis pengetahuan dalam merencakan
dan mengarahkan hidup seseorang. Beberapa
orang yang menunjukkan kecerdasan ini adalah
teolog, psikolog, filsuf.
4. Kecerdasan interpersonal :
Kemampuan untuk memahami orang dan membina hubungan yang efektif dengan orang lain. Kecerdasan ini ditunjukkan
oleh guru, para pekerja sosial, aktor, atau
politisi.
5. Kecerdasan Musik atau
musikal:
Kepekaan terhadap titinada , melodi ,
irama dan nada.Orang yang menunjukan kecerdasan ini adalah komposer, dirigen , musisi, krtikus ,pengarang musik,
bahkan pendengar musik.
6. Kecerdasan Visual dan Kecerdasan Spasial :
Kemampuan untuk
mengindera dunia secara akurat dan menciptakan
kembali atau mengubah aspek-aspek dunia
tersebut. Kecerdasan ini seperti yang tampak pada keahlian pelaut, pilot, pemahat, pelukis dan arsitek.
7. Kecerdasan kinestetik:
Kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan trampil dan memegang objek
dengan cakap. Kecerdasan ini ditunjukkan oleh para atlet, penari, ahli bedah, masyarakat pengrajin.
Kemudian sesuai dengan perkembangan penelitiannya, pada tahun 1990-an, Howard Gardner memasukkan kecerdasan yang ke delapan yaitu kecerdasan alamiah
(naturalis) diikuti dengan kecerdasan eksistensial.
8. Kecerdasan Alam atau
Kecerdasan Naturalis:
Kemampuan untuk mengenali
dan mengklasifikasi aneka spesies, tumbuhan atau flora dan hewan fauna , dalam lingkungan. Ahli Biologi, pecinta alam, penjelajah alam.dll.
9. Kecerdasan Eksistensial
Kemampuan untuk menikmati pemikiran-pemikiran dan ingin tahu
mengenai kehidupan , kematian dan realita yang ada.
Menurut Howard Gardner, semua orang unik dan semua orang memiliki caranya sendiri untuk memberikan kontribusinya
bagi budaya dalam sebuah masyarakat. Dalam
penelitiannya tentang kapasitas (kemampuan) manusia, ia menetapkan kriteria yang mana kriteria tersebut mengukur apakah bakat seseorang benar-benar merupakan kecerdasan. Setiap kecerdasan
pastinya memliki ciri-ciri perkembangan, dapat
diamati bahkan dalam kasus khusus seperti sebuah kejadian ajaib pada penderita idiot atau autis savant, mereka semua membuktikan adanya pemusatan pada otak dan menciptakan
sebuah rangkaian simbol dan notasi. Howard
Gardner menyatakan bahwa setiap orang memiliki semua komponen (spectrum) kecerdasan, memiliki sejumlah
kecerdasan yang tergabung yang kemudian secara personal menggunakannya
dalam cara yang khusus. Howard Gardner telah
memecahkan teori tradisional tentang kecerdasan yang telah melekat menjadi dua keyakinan dasar masyarakat,
bahwa kemampuan seseorang adalah sebuah
kesatuan dan bahwa semua individu cukup
digambarkan dengan sebuah kecerdasan tunggal yang dapat diukur. Howard Gardner menilai teori ini berfokus secara berlebihan pada kecerdasan linguistik dan matematik sehingga menghambat pentingnya mengetahui tentang bentuk kecerdasan
yang lain. Banyak siswa yang gagal menunjukkan
prestasi akademiknya dikategorikan dalam penghargaan yang rendah atau low esteem dan kemampuan mereka (yang sebenarnya) menjadi tidak terlihat/muncul/terjadi dan hilang dari sekolah dan bahkan dari masyarakat
secara luas.
Bagi yang ingin mencari tahu jenis kecerdasan mana yang paling menonjol, bisa tes di sini, atau bagi teman-teman yang ingin hasil tesnya dijadikan badge dan ditunjukkan ke teman-teman lain, bisa coba di MyPersonality.info
Demikian artikel tentang kecerdasan majemuk, semoga bisa membantu teman-teman untuk lebih memahami dan mengembangkan diri :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar